-
SEJARAH
SINGKAT PENDIRIAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 3
A. LATAR
BELAKANG
Meskipun dalam system Pendidikan
Nasional Madrasah disebut sebagai sekolah umum yang berciri khas islam,
sehingga kini ia masih mencari bentuk idealnya. Hal ini disebabkan oleh problem
identifikasi Madrasah yang dominan bermuara pada beberapa hal, Pertama problema
interplay (tarik ulur) kebijakan Madrasah dalam integrasi system pendidikan
nasional, dan kedua rendahnya tingkat apresiasi dan partisifasi masyarakat
dalam upaya pengembangan Madrasah.
Jika ditelusuri lebih lanjut,
kedua muara persolan diatas diakibatkan oleh kurangnya informasi yang menyuarakan
madrasah atau lembaga Pendidikan Islam secara umum. Tidak mengherankan jika
selama ini madrasah cenderung menjadi semacam “barang asing” yang karenanya,
tak bisa akrab dan dekat dengan masyarakat, jelas situasi ini menghambat upaya
identifikasi Madrasah dan lembaga pendidikan islam secara umum.
Pada hal, kiprah, peran dan
fungsi madrasah dalam ikhtiar mencerdaskan bangsa adalah suatu hal yang tak
lagi membutuhkan perdebatan, Pasalnya Madrasah telah lama matang dalam wacana
pendidikan masyarakat di Indonesia. Dengan demikian, akumulasi pengalaman
madrasah dalam proses pendidikan terukur dari “ usia “ Madrasah yang telah tua.
Dari sini diaku atau tidak madrasah adalah potensi aktif yang terus bergerak
dibawah permukaan informasi tentangnya yang tergambar diatas. Madrasah tetap
terjaga dinamikanya karena memiliki keliatan yang luarbiasa dalam
mempertahankan keberadaanya sendiri.
Departemen Agama lewat
kebijakannya menyadari kondisi diatas yang semula terkonsentrasi pada pendataan
madrasah, kini melebar pada upaya sosialisasi lembaga pendidikan islam, dalam
ungkapan lain data tentang lembaga pendidikan Islam Khususnya Madrasah
Ibtidaiyah yang masuk kemudian diolah dan disajikan dalam format yang
diupayakan lebih memilih “bunyi”.
Melihat kepada hal tertsebut
pemuka masyarakat Simapng Tiga khususnya dan masyarakat kota pekanbaru pada
umumnya mengingat anak-anak mereka yang semakin hari semakin bertambah dan
kurangnya pendidikan agama islam. Madrasah yang merupakan pendidikan dasar yang
bercirikan islam yang sejajar dengan Sekolah dasar adalah merupakan suatu
jenjang pendidikan yang dapat merubah moral anak-anak mereka. Maka sepakatlah
untuk mendirikan suatu pendidikan yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah.
B. TOKOH
-TOKOH PENDIRI
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Simpang Tiga Kota Pekanbaru beralamat di jalan tengku Bey No 72 Kelurahan
Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Madrasah ini
berdiri pada tanggal 01 juli 1992, pada saat berdiri madrasah ini merupakan
madrasah sawsta yang dikelola oleh madrasah dilingkungan masjid muslimin yang
bernama Madrasah Ibtidiyah Swasta Muslimin, Kepengurusan Madrasah pada saat itu
terdiri :
Penasehat : Lurah Simpang tiga
Pelindung : Drs. ABDURRAHMAN Z
:
MUHAMMAD YUNUS HS
Ketua : ANAS RAMLI, SM. HK
Wakil Ketua : MASRIL
Sekretaris : ARIFIN
Bendehara : MARDIALIS
Seksi-seksi :
Seksi keuangan : NAFRIZ ZAINUDDIN
:
ENIS BAKHTIAR
Seksi Pendidikan : AGUSTIAN JAMIL
Seksi pembangunan : Drs. AZAM AWANG
Pembantu umum : Drs. AMIRULLAH HASYIM
DJUMADI
TUKIJO
ISKANDAR
Drs.
MAWARDI
Kepala MI Swasta Muslimin :
NUR’AINI Z
Kepala Madrasah merupakan salah satu
Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Departemen Agama Kota Pekanbaru. Kepala
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Swasta Muslimin dipercayakan masyarakat karena ibu
Nur’aini Z merupakan seoarang yang sangat aktif di masyarakat terutama dalam
kegiatan keagamaan dan disiplin dalam menjalankan tugas sebagai guru.
Adapun tujuan
dari berdirinya madrasah ini adalah :
- Berupaya
untuk membentuk manusia muslim agar menjadi manusia yang beriman dan
taqwa, berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama.
- Membentuk
manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur, jujur,
berdisiplin menjadi muslim sejati.
- Agar
menjadi anak yang saleh dan senantiasa mendo’akan kedua orang tua.
Pada awal berdirinya madrasah ini
menempati tanah dengan ukuran 40 x 80 M atau sekitar 3200 M2 dan bangunan
pertama dengan ukuran 16 x 6 M atau sekitar 3200 M2 dengan jumlah siswa 7
oarang siswa dan 4 tahun beikutnya berjumlah 66 siswa terdiri dari 4 kelas dengan jumlah guru 5
orang yaitu guru pegawai Negeri Sipil
yang doperbantukan 2 orang dan 3 orang guru honorer.
Karena adanya perkembangan dunia
pendidikan dari masa kemasa, begitu juga dengan Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Muslimin, pada akhir tahun 2003 Madrasah Ibtidaiyah swasta Muslimin berubah
status dan menjadi Negeri dan berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri
3 Simpang Tiga Kota Pekanbaru.
Begitu juga dengan unsur pimpinan
pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Kota Pekanbaru dari tahun ketahun mengalami
berbagai perkembangan dan perubahan. Setelah masa kepemimpinan Ibu Nur’aini Z,
begitu Madrasah ini dinegerikan, jabatan kepala Madrasah di gantikan oleh Ibu
Dra. Hj. Rahmawati yang dalam masa kepemimpinannya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Simpang Tiga Kota Pekanbaru terus mengalami berbagai perubahan menuju kemajuan
dunia pendidikan.
Perkembangan terus terjadi di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Simpang Tiga Kota Pekanbaru, setelah masa ibu Dra.
Hj. Rahmawati, maka pada akhir tahun 2005 jabatan kepala Madrasah digantikan
oleh Bapak Nazir L, S.PdI hingga sekarang.
Sementara itu pada masa Bapak Nazir L, S.PdI jabatan ketua komite
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Simpang Tiga Kota Pekanbaru dijabat oleh Bapak
SuhartoPriode 2005 s/d 2007 dan priode 2008 sampai sekarang di jabat oleh bapak
AL-Musatta. Bapak Al Musatta ini hingga saat ini sudah menjabat sebagai ketua
komite Madrasah Ibtidaiayh Negeri 3 Simpang Tiga Kota Pekanbaru sebanyak dua
kali periode yang mana beliau menggantikan posisi Bapak Suharto sebagai mantan
ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Simpang Tiga kota Pekanbaru, adapun
nama-nama Komite dari berdirinya MI Muslimin sampai sekarang adalah sebagai
berikut:
- Ibu Elni,
BA
- Bapak
Sahif, SH
- Bapak
Suharto
- Bapak
Al-Musatta
- Bapak
Zulkifli, S.Pd
- Bapak Darwin, ST